1. Penyimpangan sensor: Seiring waktu, sensor RTD dapat menunjukkan penyimpangan, di mana resistansinya berubah secara bertahap, sehingga menyebabkan pengukuran suhu tidak akurat.
2. Kerusakan mekanis: Kerusakan fisik pada elemen sensor atau titik sambungannya dapat terjadi selama pemasangan, penanganan, atau pengoperasian, yang menyebabkan kesalahan pembacaan atau kegagalan total.
3. Kontaminasi: Paparan kontaminan seperti debu, kelembapan, bahan kimia, atau minyak dapat menurunkan kinerja dan akurasi sensor.
4. Kerusakan kabel timah: Kerusakan atau degradasi kabel timah yang menghubungkan sensor RTD ke instrumen pengukuran dapat menyebabkan peningkatan resistansi timbal, sehingga mempengaruhi keakuratan pengukuran suhu.
5. Getaran dan guncangan: Getaran atau guncangan mekanis tingkat tinggi, terutama di lingkungan industri, dapat menyebabkan ketegangan pada elemen sensor atau kabel timah, yang menyebabkan kerusakan atau kegagalan.
Untuk mendeteksi dan mencegah mode kegagalan ini:
1. Kalibrasi rutin: Tetapkan program kalibrasi komprehensif yang mencakup prosedur rinci untuk kalibrasi, verifikasi, dan dokumentasi. Kembangkan jadwal kalibrasi berdasarkan faktor-faktor seperti penggunaan sensor, kondisi lingkungan, dan peraturan industri. Memanfaatkan standar kalibrasi yang dapat ditelusuri dan laboratorium kalibrasi bersertifikat untuk memastikan keakuratan dan keandalan hasil kalibrasi. Dokumentasikan semua aktivitas kalibrasi, termasuk tanggal kalibrasi, hasil, penyesuaian yang dilakukan, dan personel yang terlibat, untuk memelihara riwayat kalibrasi dan ketertelusuran yang lengkap.
2. Inspeksi visual: Lakukan inspeksi visual menyeluruh terhadap sensor RTD menggunakan alat pembesaran dan daftar periksa inspeksi untuk mengidentifikasi tanda-tanda kerusakan atau keausan kecil sekalipun. Periksa elemen sensor dari retakan, goresan, atau penyimpangan mikroskopis yang dapat mempengaruhi integritas struktural atau konduktivitas listriknya. Periksa kabel timah dan titik sambungan dalam kondisi pencahayaan yang tepat untuk mendeteksi korosi, abrasi, atau cacat sambungan solder. Menerapkan prosedur dan kriteria inspeksi standar untuk memastikan konsistensi dan keandalan di seluruh aktivitas inspeksi.
3. Perlindungan lingkungan: Lakukan penilaian lingkungan yang komprehensif untuk mengidentifikasi potensi sumber kontaminasi, degradasi, atau tekanan yang dapat memengaruhi kinerja sensor RTD. Kembangkan strategi perlindungan lingkungan yang disesuaikan berdasarkan persyaratan dan tantangan spesifik penerapannya, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti suhu ekstrem, tingkat kelembapan, paparan bahan kimia, dan getaran mekanis. Gunakan material, pelapis, teknik enkapsulasi, dan metode penyegelan canggih untuk menciptakan penghalang kuat terhadap bahaya lingkungan sekaligus menjaga aksesibilitas dan fungsionalitas sensor.
4. Isolasi getaran: Melakukan analisis dan pemodelan getaran terperinci untuk mengukur tingkat dan frekuensi getaran dalam lingkungan instalasi secara akurat. Memanfaatkan teknik isolasi getaran tingkat lanjut, seperti analisis modal, analisis elemen hingga (FEA), dan pengujian getaran, untuk mengidentifikasi frekuensi resonansi kritis dan merancang solusi isolasi yang efektif. Pilih material tahan getaran, material peredam, dan dudukan isolasi yang disesuaikan dengan profil getaran spesifik dan karakteristik dinamis peralatan atau struktur. Integrasikan pemantauan getaran dan sistem pemeliharaan prediktif untuk terus menilai tingkat getaran dan mengoptimalkan efektivitas isolasi dari waktu ke waktu.
5. Pemantauan suhu: Menerapkan sistem pemantauan suhu komprehensif yang dilengkapi sensor canggih, sistem akuisisi data, dan alat analisis untuk memastikan visibilitas dan kontrol waktu nyata terhadap kondisi suhu. Terapkan sensor suhu redundan dan rangkaian pemantauan multi-titik untuk menangkap variasi suhu di seluruh lokasi penting dan mendeteksi potensi titik panas atau anomali termal. Integrasikan pemantauan suhu dengan sistem kontrol otomatis, sistem alarm, dan platform pemantauan jarak jauh untuk memungkinkan manajemen suhu proaktif dan respons cepat terhadap perubahan suhu. Tetapkan prosedur pencatatan dan analisis data yang kuat untuk melacak tren suhu, mengidentifikasi pola, dan mengoptimalkan strategi pengendalian suhu untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan.
Dengan bellow
