Pemasangan sensor RTD yang tepat sangat penting untuk mendapatkan pengukuran suhu yang akurat dan andal. Berikut beberapa praktik terbaik untuk memasang sensor RTD:
Penempatan yang Benar: Penempatan sensor RTD yang benar sangat penting untuk mendapatkan pembacaan yang akurat. Saat menempatkan sensor, pertimbangkan dinamika lingkungan proses. Misalnya, dalam sistem fluida, sensor harus ditempatkan di lokasi yang fluidanya tercampur dengan baik dan mewakili suhu keseluruhan. Hindari menempatkan sensor di dekat saluran masuk, saluran keluar, atau titik mana pun yang suhunya mungkin tidak seragam. Dalam pengukuran benda padat atau permukaan, sensor harus ditempatkan pada titik di mana suhu paling kritis untuk proses tersebut.
Pemasangan Aman: Untuk mengamankan sensor RTD secara efektif, gunakan aksesori pemasangan yang sesuai seperti alat kelengkapan kompresi, flensa, atau klem yang sesuai dengan spesifikasi sensor. Untuk aplikasi bertekanan tinggi, pastikan fitting diberi peringkat mampu menahan tekanan proses. Di lingkungan dengan getaran tinggi, gunakan solusi pemasangan yang menyertakan fitur peredam getaran untuk mencegah kelelahan mekanis pada sensor.
Kedalaman Perendaman: Kedalaman perendaman sensor RTD harus sedemikian rupa sehingga seluruh elemen penginderaan terkena suhu medium. Untuk RTD tipikal, ini berarti memastikan bahwa elemen terendam setidaknya 10 kali diameter selubung sensor. Pada instalasi thermowell, verifikasi bahwa RTD mencapai bagian bawah thermowell untuk pembacaan yang akurat. Perendaman sebagian dapat menyebabkan kesalahan konduksi dimana ujung sensor membaca suhu proses sementara batang dipengaruhi oleh suhu sekitar.
Kontak Termal: Kontak termal optimal antara sensor RTD dan media proses memastikan waktu respons cepat dan pembacaan akurat. Pada permukaan padat, gunakan pelumas atau bantalan termal untuk meningkatkan perpindahan panas. Untuk sensor penyisipan, pastikan tidak ada celah udara antara sensor dan media proses. Di thermowell, pastikan sensor terpasang dengan pas dan pertimbangkan untuk menggunakan senyawa transfer termal untuk mengisi kekosongan.
Hindari Sumber Panas: Jauhkan sensor RTD dari sumber pancaran panas atau radiasi panas langsung. Ini termasuk menempatkan sensor jauh dari panel listrik, motor, dan peralatan penghasil panas lainnya. Melindungi atau mengisolasi sensor dapat membantu mengurangi dampak sumber panas di sekitar. Jika prosesnya melibatkan suhu yang bervariasi, pastikan efek panas sementara tidak mengganggu kemampuan sensor untuk mengukur suhu target secara akurat.
Konfigurasi Kawat Timbal: Pilihan konfigurasi kabel timah dapat berdampak signifikan terhadap keakuratan pengukuran suhu. Konfigurasi 2 kabel sederhana tetapi dapat mengalami kesalahan resistansi kabel. Konfigurasi 3 kabel mengkompensasi resistansi kabel timah dengan menggunakan kabel ketiga untuk mengukur penurunan resistansi pada kabel. Konfigurasi 4 kabel adalah yang paling akurat, karena sepenuhnya menghilangkan resistansi kabel utama dari pengukuran. Pilih konfigurasi berdasarkan presisi yang diperlukan dan kondisi lingkungan.
Isolasi yang Tepat: Mengisolasi sensor RTD dan kabel utamanya sangat penting untuk menjaga integritas pengukuran, terutama di lingkungan yang keras. Aplikasi suhu tinggi mungkin memerlukan bahan isolasi khusus seperti fiberglass, keramik, atau isolasi mineral. Pastikan bahan insulasi yang digunakan dapat tahan terhadap kisaran suhu pengoperasian dan kondisi lingkungan aplikasi. Insulasi yang tepat juga mencegah korsleting listrik dan korosi, sehingga memperpanjang umur sensor.