Periksa Sambungan Kabel: Mulailah dengan memeriksa secara visual semua sambungan kabel yang terkait dengan sensor RTD, pastikan semuanya terpasang dengan benar dan terpasang erat. Gunakan alat yang sesuai untuk mengencangkan sambungan yang longgar dan membersihkan segala korosi. Pastikan pengkabelan mengikuti praktik yang disarankan, seperti menggunakan kabel pengukur yang tepat dan menjaga pemisahan yang benar dari kabel daya untuk meminimalkan interferensi.
Periksa Penempatan Sensor: Evaluasi lokasi fisik sensor RTD dalam lingkungan pengukuran. Pastikan dipasang sesuai dengan pedoman pabrikan, dengan isolasi yang tepat dan perlindungan dari faktor lingkungan yang dapat menimbulkan gangguan. Pastikan sensor ditempatkan di lokasi yang representatif untuk pengukuran suhu yang akurat dan terlindung dari paparan langsung ke sumber panas atau gradien suhu yang dapat menyebabkan ketidakakuratan.
Pelindung: Gunakan kabel berpelindung untuk menghubungkan sensor RTD ke instrumentasi pengukuran atau sistem kontrol, khususnya di lingkungan yang rentan terhadap interferensi elektromagnetik. Pilih kabel dengan karakteristik pelindung yang sesuai, seperti pelindung foil atau jalinan, untuk meredam sumber kebisingan eksternal secara efektif. Putuskan sambungan pelindung di kedua ujung kabel dengan benar untuk menjaga kontinuitas dan meminimalkan kebocoran sinyal.
Penyaringan: Menerapkan teknik penyaringan sinyal untuk menghilangkan kebisingan yang tidak diinginkan dari sinyal RTD sambil menjaga akurasi pengukuran suhu. Pilih metode penyaringan seperti filter low-pass analog atau digital yang disesuaikan dengan karakteristik frekuensi noise yang ada dalam sinyal. Sesuaikan parameter filter, seperti frekuensi cutoff dan urutan filter, untuk mencapai keseimbangan yang diinginkan antara pengurangan noise dan integritas sinyal.
Pembumian: Tetapkan skema pembumian yang kuat untuk sistem sensor RTD guna meminimalkan loop pembumian dan mengurangi risiko gangguan sinyal. Ikuti praktik terbaik untuk pengardean, termasuk menggunakan titik pengardean khusus, meminimalkan panjang jalur pengardean, dan memastikan koneksi impedansi rendah antar titik pengardean. Pertimbangkan untuk menerapkan transformator isolasi atau teknik pensinyalan diferensial untuk lebih mengisolasi sinyal sensor RTD dari gangguan yang berhubungan dengan tanah.
Isolasi: Evaluasi kebutuhan isolasi antara sensor RTD dan perangkat elektronik terkait untuk melindungi terhadap kebisingan listrik dan masalah ground loop. Pilih metode isolasi seperti isolasi optik atau isolasi galvanik berdasarkan persyaratan aplikasi dan kondisi lingkungan. Menerapkan penghalang isolasi atau penguat isolasi untuk menjaga integritas sinyal sekaligus memberikan perlindungan yang memadai terhadap interferensi.
Faktor Lingkungan: Lakukan penilaian menyeluruh terhadap faktor lingkungan yang dapat memengaruhi kinerja sensor RTD, termasuk variasi suhu, tingkat kelembapan, dan paparan kontaminan. Menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi dampak lingkungan, seperti menggunakan penutup pelindung, menutup sambungan terhadap masuknya uap air, dan menggunakan teknik stabilisasi suhu. Pertimbangkan pengujian lingkungan dan prosedur kualifikasi untuk memvalidasi kinerja sensor RTD dalam kondisi pengoperasian yang diantisipasi.
Tipe timah tekan pegas
