Pemancar level biasanya menggunakan berbagai teknik untuk mengkompensasi busa atau uap yang mungkin ada pada permukaan material yang diukur. Berikut beberapa metode umum:
Modulasi Frekuensi: Pemancar tingkat radar FMCW beroperasi dengan terus menerus memancarkan sinyal radar dengan frekuensi yang bervariasi secara linier dari waktu ke waktu. Sinyal termodulasi frekuensi ini ditransmisikan ke permukaan material yang diukur, di mana ia berinteraksi dengan substansi dan dipantulkan kembali ke antena pemancar. Ketika bertemu dengan lapisan busa atau uap pada permukaan material, sinyal radar mengalami pergeseran fasa atau redaman karena perbedaan sifat dielektrik antara cairan dan zat pengganggu. Perubahan sinyal radar ini dianalisis oleh sirkuit penerima pemancar, yang menggunakan algoritma canggih untuk mengekstrak informasi relevan tentang tingkat cairan sambil mengkompensasi keberadaan busa atau uap. Dengan mengukur waktu tunda dan amplitudo sinyal yang dipantulkan secara akurat, pemancar dapat memberikan pengukuran tingkat cairan yang tepat dan andal, tidak terpengaruh oleh gangguan yang disebabkan oleh lapisan busa atau uap.
Algoritma Pemrosesan Sinyal: Pengukuran tingkat cairan yang akurat dengan adanya busa atau uap memerlukan algoritma pemrosesan sinyal yang kuat yang mampu secara efektif menyaring kebisingan yang tidak diinginkan dan mengekstraksi data bermakna dari sinyal radar yang diterima. Algoritme ini biasanya menggabungkan teknik seperti pemfilteran digital, pemrosesan sinyal adaptif, dan pengenalan pola untuk membedakan antara pantulan tingkat asli dan gema palsu yang disebabkan oleh busa atau uap. Dengan menganalisis karakteristik sinyal yang diterima, termasuk amplitudo, fasa, dan kandungan frekuensinya, sirkuit pemrosesan sinyal pemancar dapat mengidentifikasi dan membuang informasi yang tidak relevan sambil tetap menyimpan data penting yang berkaitan dengan ketinggian cairan. Pemrosesan canggih ini memastikan bahwa pengukuran level yang dilaporkan secara akurat mencerminkan level cairan yang sebenarnya, bahkan dalam kondisi pengoperasian yang menantang yang ditandai dengan adanya lapisan busa atau uap.
Analisis Gema Berganda: Pemancar tingkat berbasis radar menggunakan analisis gema ganda untuk membedakan berbagai pantulan yang diterima dari permukaan cairan, lapisan busa, dan antarmuka uap. Ketika sinyal radar berinteraksi dengan permukaan material, sinyal tersebut menghasilkan banyak gema karena pantulan dari antarmuka berbeda dalam lingkungan pengukuran. Gema ini mencakup pantulan dari permukaan cairan, lapisan busa, antarmuka uap, dan penghalang lain yang ada pada jalur sinyal radar. Dengan menganalisis waktu tunda, amplitudo, dan hubungan fase antara gema ini, sirkuit pemrosesan pemancar dapat membedakan antara pantulan tingkat asli dan gema palsu yang disebabkan oleh busa atau uap. Algoritme canggih digunakan untuk menafsirkan pola gema yang kompleks dan mengekstrak informasi relevan terkait ketinggian cairan, memungkinkan pemancar memberikan pengukuran yang akurat dan andal sekaligus mengkompensasi keberadaan lapisan busa atau uap.
Pengukuran Konstanta Dielektrik: Pemancar level kapasitif menggunakan prinsip pengukuran konstanta dielektrik material untuk menentukan level cairan. Konstanta dielektrik adalah sifat fisik yang menggambarkan kemampuan suatu material dalam menyimpan energi listrik dalam medan listrik. Zat yang berbeda memiliki konstanta dielektrik yang berbeda, yang dapat dimanfaatkan untuk membedakannya dalam aplikasi pengukuran level. Busa biasanya memiliki konstanta dielektrik yang lebih rendah dibandingkan dengan cairan, sehingga terdapat perbedaan kapasitansi yang signifikan antara lapisan busa dan cairan. Pemancar tingkat kapasitif menggunakan elektroda atau probe yang direndam dalam material untuk mengukur kapasitansi di antara keduanya. Dengan mengukur variasi kapasitansi yang disebabkan oleh adanya lapisan busa atau uap pada permukaan material, pemancar dapat secara akurat menentukan level cairan sekaligus mengkompensasi gangguan yang disebabkan oleh zat-zat tersebut.
Tahan ledakan ultrasonik terintegrasi